Tembang Macapat Megatruh Dari Proses Manusia Kembali ke Tempat Asalnya



Tembang Macapat Megatruh Dari Proses Manusia Kembali ke Tempat Asalnya

Tembang macapat Megatruh merupakan salah satu tembang macapat yang menggambarkan tentang kondisi maunisa di saat sakaratul maut. Kata megatruh sendiri dipercaya berasal dari kata megat/pegat (berpisah) dan ruh, yang artinya berpisahnya antara jiwa dan raga.
Kematian menjadi hal yang paling ditekankan dalam tembang Megatruh, proses dimana setiap makhluk hidup di dunia pasti akan mengalaminya, proses yang menegangkan sekaligus menyakitkan bagi banyak orang, proses terbukanya gerbang menuju kehidupan yang tak pernah ada akhirnya.
Bagi para pemuka agama sangat meyakini bahwa ruh akan lepas dengan mudah dan ringan untuk mereka yang memiliki iman. Bagi orang yang beriman Malaikat akan datang dan mengambil nyawanya dengan kesan yang baik serta menggembirakan.
Kematian secara medis terjadi ketika otak telah kehabisan suplai oksigen, sel otak mati secara massal, dan seluruh organ tubuh sudah tidak dapat lagi bekerja.
Tidak mudah memang memprediksikan secara tepat kapan seseorang akan meninggal. Kematian dapat disebabkan karena sakit, kecelakaan atau sebab lainnya secara mendadak. Meski demikian beberapa orang juga ada yang mampu menemukan keanehan ataupun tanda-tanda menjelang kematiannya.
Sifat dan karakter dari tembang macapat Megatruh diantaranya sedih, prihatin, “getun”, menyesal. Tembang macapat ini sangat cocok untuk cerita yang mengandung rasa penyesalan, prihati, sedih.
Ciri dari tembang macapat Megatruh adalah :
1. Memiliki Guru Gatra : 5 baris setiap bait
2. Memiliki Guru Wilangan : 12, 8, 8, 8 (artinya baris pertama terdiri dari 12 suku kata, baris kedua berisi 8 suku kata, dan seterusnya…)
3. Memiliki Guru Lagu : u, i, u, i, o (artinya baris pertama berakhir dengan vokal u, baris kedua berakhir vokal i, dst..)
Contoh Tembang Macapat Megatruh
Mapan ratu kinarya wakil Hyang Agung
Menjadi Raja tercipta sebagai wakil Tuhan
marentahkên kukum adil
memerintah hukum adil
pramila wajib dèn ênut
sehingga wajib dipatuhi
kang sapa tan manut ugi
barang siapa yang tidak mematuhi
mring parentahe sang katong
atas perintah sang raja
Berikut ini merupakan penjelasan singkat mengenai Tembang Macapat Megatruh Dari Pproses Manusia Kembali ke Tempat Asalnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua. Sekian terimakasih

Subscribe to receive free email updates: